Langsung ke konten utama

Pembangunan Indonesia

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional, tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup dalam pola yang sehat sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan massyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai hal tersebut tentu perlu upaya sungguh-sungguh dan kerja keras dari seluruh potensi bangsa dan negara.


Salah satu pilar penentu keberhasilan pembangunan kesehatan adalah tenaga kesehatan yang memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Tenaga kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan harus bertanggung jawab, memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian dan kewenangan yang secara terus menerus harus selalu ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontroversi Definisi Sehat Menurut WHO dan Undang-Undang Kesehatan

Defini Sehat menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keadaan yang sempurna secara fisik, mental dan sosial, bukan sekedar terbebas dari penyakit atau kelemahan.  (A state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of desease or infirmity).  Definisi tersebut sudah digunakan sejak tahun 1947 (Sudah lebih adri 50 Tahun) dan tertulis pada Preambule Konstitusi WHO. Sepintas definisi sehat tersebut terlihat sangat baik karena melibatkan 3 aspek sekaligus yaitu fisik, mental dan sosial. Namun yang menjadi ganjalan adalah kata "complete" atau sempurna yang mengawalinya, karena kata tersebut membuat sulit sekali seseorang mengapai kategori sehat. Seorang manusia sangat sulit (bahkan tidak mungkin) menggapai kesempurnaan atau kondisi sempurna. Definisi WHO juga menekankan pada aspek kebahagiaan (mental/sosial) sebagai indikator kesehatan, padahal kesehatan dan kebahagiaan adalah dua hal yang berbeda. Orang yang tidak sedang mengal